Cara
Jitu Merawat Rumah Idaman - Rumah perlu dirawat karena dinilai mengekspresikan jiwa
pemiliknya. Mulai dari interior rumah dan beberapa bagian rumah seperti
halaman, ruang tamu, lantai dan dinding, bahkan kamar mandi, dari sana
tergambar jelas sifat penghuninya, apakah mereka rajin dan rutin merawat rumah
tinggalnya.
Di sini ada 9 cara jitu merawat rumah idaman Anda seperti membersihkan kerak di kamar mandi, memperbaiki lantai keramik retak / lepas, memperbaiki lantai yang basah atau lembab, memperbaiki lantai kamar mandi yang bocor, mengecat dinding agar tidak mudah mengelupas, kapan perlu melakukan pengecatan ulang, cara memaku dinding agar tidak retak, menjaga kusen pintu dan jendela agar bebas dari rayap, dan membasmi jamur di rumah. Jadi bila ingin dinilai memiliki ekspresi jiwa yang menyenangkan, segeralah tata dan rawat hunian anda dengan tips dan trik berikut ini:
1. Membersihkan kerak di kamar mandi
Lantai kamar mandi yang berkerak
kuning kecokelatan dapat dihilangkan dengan cara sebagai berikut : Kerak
digosok berkali-kali dengan batu apung dan air sabun, kemudian dibilas dengan
air bersih. Citroenzuur (asam sitrat) ditaburkan pada dinding dalam atau luar
dan dasar bak mandi yang sudah dibasahi sebelumnya, biarkan asam sitrat
bereaksi selama satu jam. Kemudian, disikat dan disiram dengan air bersih dan
dibilas sampai benar-benar bersih. Selanjutnya keringkan dengan lap kering.
Asam sitrat atau sering disebut sitrun yang berbentuk bubuk berwarna putih
tersebut dapat diperoleh di toko-toko perlengkapan kue.
2. Memperbaiki lantai keramik
retak atau lepas
Lantai keramik retak dilepas
dengan hati-hati agar keramik yang masih utuh tidak ikut terlepas. Nat dikorek
dengan benda tajam. Setelah itu pasangan lantai dilepas atau dipecah sampai ke
dasar, dibuat dasar lantai, kemudian keramik lantai pengganti dipasang.
Jika nat lantai keramik yang
rusak, nat dibersihkan dahulu dengan cara dikorek. Kemudian nat disiram dengan
air bersih. Selanjutnya celah nat diisi dengan campuran yang agak cair dan
biarkan meresap sampai ke dalam. Pada waktu isian tadi masih setengah kering,
diikuti dengan campuran yang lebih kental dan ditekan agar padat. Sebelum isian
tersebut mongering, sisa-sisa bahan pengisi yang tercecer di permukaan lantai
dilap dengan lap kering.
3. Memperbaiki lantai yang basah
atau lembab
Perbaikan pada lantai yang basah
atau lembab sebenarnya cukup mudah asal diketahui penyebabnya. Apabila resapan
air ke permukaan lantai masuk melalui nat, nat ditutup dengan bahan yang kedap
air. Jika terjadi pada lantai yang bukan kedap air, seluruh lantai yang basah
dan lembab tersebut dibongkar sampai ke dasar urugan pasir. Di atas urugan
pasir tersebut dilapisi dengan lembaran plastik lalu di atasnya dilapisi dengan
campuran spesi yang kedap air dengan perbandingan 1 semen : 2 pasir setebal 3
cm. Lantai sudah siap dipasang kembali.
4. Memperbaiki lantai kamar mandi
yang bocor
Kebocoran pada kamar mandi di
rumah biasanya berasal dari nat keramik. Seringkali nat terkikis oleh air,
bahan kimia pembersih, sabun, atau cara pemasangan keramik pada kamar mandi
yang kurang tepat. Harus diketahui dahulu apakah keramik tersebut menempel
dengan baik pada lantai dengan cara lantai diinjak dengan sedikit tekanan atau
diketuk. Jika berbunyi nyaring berarti terdapat celah atau rongga kosong.
5. Mengecat dinding agar tidak
mudah mengelupas
Agar lapisan cat pada dinding
tidak mudah mengelupas maka penggunaan plamur harus dibatasi hanya sebagai
penutup retak-retak rambut yang halus pada dinding. Seringkali kita melakukan
kesalahan yaitu menggunakan plamur sebagai lapisan cat dasar. Bahan plamur
tidak dibuat untuk mengikat cat sehingga kalau tetap digunakan dalam proses
pengecatan, maka cat akan mudah mengelupas. Waktu pengecatan pada dinding harus
dipilih dengan hati-hati.
Jika pengecatan dilakukan pada
kondisi hujan, cat akan butuh waktu lama untuk mengering. Begitu pula jika
pengecatan dilakukan pada kondisi matahari sangat terik, hasilnya juga kurang
bagus. Hasil pengecatan di bagian luar (permukaan dinding) akan mongering lebih
dahulu daripada bagian dalam. Hal ini berpotensi menyebabkan cat retak,
menggelumbung atau mengelupas. Waktu ideal untuk melakukan pengecatan adalah
pada kondisi kering dan tidak pada saat matahari bersinar sangat terik.
6. Kapan perlu melakukan pengecatan
ulang ?
Pengecatan ulang perlu dilakukan
jika kita menemukan dinding rumah sudah mengapur. Tanda-tandanya dapat kita
ketahui dengan menyaapukan telapak tangan pada permukaan dinding. Jika kita
dapatkan bekas bubuk putih berarti dinding perlu dicat kembali.
7. Cara memaku dinding agar tidak
retak.
Seringkali kita memaku dinding
untuk mengantungkan pigura atau aksesoris rumah tangga, namun kita dapati
dingding menjadi retak. Hal ini terjadi bukan karena campuran spesi yang kurang
bagus tapi karena kita belum mengetahui cara memaku dinding yang benar. Caranya
adalah dengan memberikan selotip silang pada dinding sebelum permukaan tembok
dipaku, baru kemudian dipaku pada bagian tengah persilangan selotip tadi.
Setelah selesai, selotip dilepaskan secara perlahan sesuai kebutuhan.
Jika bahan dinding kurang
berkualitas, maka jika dipaku, dinding akan rontok. Cara untk mengatasinya
adalah siramkan dua sampai tiga sendok makan cuka pada bagian dinding yang
hendak dipaku. Tunggu sampai kering baru kemudian dinding dapat dipaku.
8. Menjaga kusen pintu dan
jendela agar bebas dari rayap
Caranya dengan mencampur 3 Oli
dan 1 solar kemudian diaduk sampai rata. Campuran tersebut dioleskan merata
keseluruh permukaan kayu sampai campuran oli dan solar tersebut benar-benar
kering. Setelah itu dilakukan pengecatan pada permukaan kayu. Dapat pula
sebelum dicat, permukaan kayu dilapisi obat anti jamur untuk mencegah serangan
dari rayap.
9. Membasmi jamur di rumah.
Untuk mengatasi jamur ringan dan
belum lama menyerang bagian-bagian rumah pada dinding dan plafon atau bahkan
perabot rumah, dapat digunakan cuka, fungisida (pembasmi jamur) atau cairan
disinfektan. Caranya, kain lap ditetesi cuka, disapukan pada bagian yang
terserang jamur secara perlahan-lahan agar spora jamur tidak beterbangan
kemana-mana. Penyapuan diulangi dengan cuka dan kain lap baru. Sikat tidak
disarankan untuk membersihkan jamur karena akan membuat spora menyebar ke
tempat lain, misalnya menempel pada perabot, sofa atau terhirup oleh manusia.
Jika serangan jamur sudah lama
dan cukup berat, misalnya pada plafon akibat bocor, segera diperbaiki
kebocorannya dan diganti plafonnya atau dicat ulang. Instalasi sanitasi juga
perlu dijaga dari kerusakan dan bocor agar tidak menjadi penyebab munculnya
jamur.(net)
Sumber:
http://sumutpos.co/2013/05/57444/cara-jitu-merawat-rumah-idaman