Ventilasi
Baik, Rumah Nyaman
- Faktor utama yang harus diperhatikan dalam merancang sebuah rumah adalah
bagaimana membuat penghuni di dalamnya merasa nyaman dan betah bertempat
tinggal dan beraktivitas.
Untuk membuat rumah menjadi nyaman ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya kecukupan pencahayaan dan penghawaan (aliran udara) serta memiliki ruang gerak yang memadai.
Kondisi Indonesia yang memiliki
iklim tropis lembab di satu sisi memberi keuntungan yaitu cahaya matahari
bersinar serta angin yang bertiup hampir sepanjang tahun. Namun di sisi lain
kondisi ini menjadi sebuah dilema, karena kondisi di dalam rumah menjadi panas.
Untuk itulah pada saat merancang rumah perlu dipikirkan sistem ventilasi yang
bisa mendinginkan suhu di dalam rumah sekaligus menjadikan situasi di dalamnya
terang.
Secara prinsip, ruang menjadi
nyaman jika terjadi aliran udara. Kondisi ruang dalam rumah akan terasa nyaman
jika udara mengalir pada kecepatan 0,1- 0,15 m/detik (angin terasa sepoi-
sepoi). Andai lebih rendah dari nilai tersebut menyebabkan ruangan terasa
pengap, panas dan gerah.
Sementara bila kecepatan angin
lebih tinggi dari nilai yang dipersyaratkan menyebabkan sakit (masuk angin).
Untuk membuat aliran udara menjadi ideal, hal yang mesti diperhatikan adalah
arah datangnya angin yang menerpa rumah karena erat kaitannya dengan penentuan
posisi bukaan.
Ventilasi dikatakan baik, bila
sistem itu berlangsung secara alamiah dalam artian berlangsung dengan
sendirinya tanpa bantuan alat bantu seperti kipas angin maupun pengkondisi
udara (AC). Jika ventilasi alamiah tidak dapat berjalan lancar, barulah
membutuhkan alat bantu untuk memperlancar sirkulasi udaranya. Namun dengan
pengaturan desain yang pas serta mengetahui seluk-beluk sistem ventilasi, usaha
mendapatkan ventilasi alamiah bisa diperoleh.
Oleh karena itu perlu diketahui
bahwa ventilasi memiliki dua prinsip, yaitu ventilasi horizontal dan ventilasi
vertikal.
Ventilasi horizontal timbul
karena udara dari sumber yang datang secara horizontal. Kondisi ini bisa terjadi
bila ada satu sisi (bagian rumah) yang sengaja dibuat panas sementara di sisi
lain kondisinya lebih sejuk.
Kondisi sejuk ini dapat diperoleh
bila bagian tersebut kita tanami pohon yang cukup rindang atau bagian tersebut
sering terkena bayangan (ingat prinsip dasar udara yang mengalir dari daerah
bertekanan tinggi /dingin ke daerah bertekanan rendah/panas).
Sementara ventilasi vertikal
adalah memanfaatkan perbedaan lapisan-lapisan udara, baik di dalam maupun di
luar yang memiliki perbedaan berat jenis.
Ventilasi vertikal ini akan
sangat bermanfaat untuk bangunan rumah 2 lantai atau lebih.
Sistem ventilasi rumah dapat
dirancang untuk mendapatkan tingkat kenyamanan yang maksimal.
Untuk membuat agar angin bisa
masuk ke dalam bangunan, salah satu cara yang dilakukan adalah memodifikasi
temperatur di lingkungan rumah.
Modifikasi ini bertujuan untuk
memancing angin agar bergerak ke arah rumah yang kita tinggali. Mengingat
prinsip dasar bahwa udara mengalir dari tempat dingin (bertekanan tinggi) ke
tempat panas (bertekanan rendah) maka pohon (tanaman) yang rindang bisa
dijadikan salah satu alternatif untuk memancing angin agar bergerak mendekat ke
rumah.
Lokasi penempatannya diletakkan
di area yang memotong arah pergerakan angin yang mengenai bangunan.
Karakteristik angin ketika memasuki area rumah biasanya bergerak horizontal.
Selanjutnya angin (udara yang mengalir) dimasukkan ke dalam rumah melalui
bukaan-bukaan. Bukaan ini bisa berupa jendela, bouvenliecht, lubang angin
(rooster), pintu, skylight maupun lubang di atap dan plafond.
Prinsip membuat ventilasi di
dalam rumah adalah bagaimana membuat lebih mudah bergerak dari luar ke dalam
maupun sebaliknya. Oleh karenanya peletakan bukaan ventilasi menjadi faktor
penting. (net)
Baca juga Membangun
Rumah Impian untuk Keluarga.
Sumber:
http://sumutpos.co/2013/05/58957/ventilasi-baik-rumah-nyaman